Rabu, 06 Januari 2016

Cinta dalam Ikhlas

untuk sahabat semua yang sedang belajar mencintai untuk mengikhlaskan... bukan untuk memiliki...

Cinta dalam ikhlas - Abay Motivasinger

Dalam hampa kurasa hadirMu...

Sesak dadaku menghilang...

Kuterima semua keputusanMu...

Dan CintaMu yang kini kudamba selalu...

Kuikuti Gravitasi hati...

Kupasrahkan perasaan...

Hanya padaMu kubertumpu, dan meminta...

Dia milikMu... Sampaikanlah Pesanku...

Reff :

Tak akan lupakanmu...

Tapi kuharap bisa mengikhlaskan Cinta...

Karena kuyakin rencanaNya lebih Indah...

Jika berjodoh kita kan disatukanNya...

Tak mau hapuskanmu...

Tapi kurela melepasmu kepadaNya...

Karena kuyakin pilihanNya yang terbaik...

Jika tak bersatu, Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik...

“Aku mencintaimu... Tapi lebih mengharapkanNya.... Aku merindukanmu dalam doa...”

dengarkan lagunya di
http://soundcloud.com/motivasinger/cinta-dalam-ikhlas*

Muhasabah Diri

Wahai diri,...
Tundukkanlah hatimu selalu di hadapan-Nya, pasrahkan jiwamu selalu kepada-Nya, lihatlah dirimu yang lemah lagi hina itu, pandanglah jasadmu yang rapuh itu,
lihatlah apa yang telah engkau usahakan untuk-Nya, dan renungkanlah olehmu untuk apa umurmu engkau habiskan selama ini...

Teruslah engkau bermuhasabah diri dan jangan pernah melewatkannya. Cobalah ambil cermin untuk melihat gambaran dirimu dan lihatlah dirimu yang berdiri disana. Pandanglah dengan seksama semua bagian tubuhmu yang lemah dan fana itu. Pandanglah ia dengan penuh kerendahan dirimu di hadapan-Nya...

Wahai diri,...
Pandanglah kepalamu...
Apakah ia senantiasa engkau tundukkan dan sujudkan dengan penuh harap, takut dan penuh kehinaan dihadapan Rabb-mu, atau apakah ia masih tetap menengadah penuh keangkuhan, kecongkakan dan
kesombongan kepada Rabbmu juga hamba-hamba-Nya, sehingga engkau pun semakin melampaui batas?...

Pandanglah matamu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menatap keindahan, kekuasaan serta keagungan-Nya melalui Ayat-ayat-Nya juga ciptaan-Nya, atau apakah engkau gunakan matamu untuk memandang perkara yang dilarang-Nya juga berbagai bentuk kemaksiatan yang
tampak dihadapanmu, sehingga membutakan matamu dari Kalamullah?...

Pandanglah telingamu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mendengarkan firman-firman-Nya, mendengarkan suara bacaan Al Quran, tausiyyah dan seruan kebaikan lainnya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendengarkan suara-suara yang tiada berguna bagimu, sehingga ia pun mengeraskan hati dan pikiranmu?...

Pandanglah hidungmu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mencium bumi Allah atau hamparan sajadah sebagai alas untuk
shalat dan sujudmu, mencium orang tuamu, istrimu, suamimu dan anak-anak tercintamu, serta mencium kepala anak-anak yatim yang kehilangan cinta dan
kasih sayang kedua orang tuanya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya, sehingga engkau pun tak akan mendaptkan harumnya bau surga?....

Pandanglah mulutmu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menyampaikan Ayat-ayat-Nya, menyebarkan ilmu-Nya, mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat yang bermanfaat dan menjaga diri dari keburukan lisannya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk
mengatakan kata-kata yang tiada berguna, mencaci, memaki, ghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta ,
sehingga Allah benci dan murka terhadap dirimu?....

Pandanglah tanganmu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk bersedekah, menolong orang yang kesusahan, membantu sesama yang kena musibah, menciptakan karya-karya yang berguna untuk umat, atau apakah ia
masih engkau gunakan untuk mendzalimi orang lain, mencuri yang bukan menjadi hakmu, menganiaya
saudaramu yang tak berdaya, sehingga engkau pun akan menjadi binasa karena tanganmu sendiri?...

Pandanglah kakimu....
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang diridhai-Nya, tempat ibadah, tempat menuntut ilmu pengetahuan, tempat-tempat pengajian yang benar lagi lurus, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk membawa dirimu ke lembah
kemasiatan, melangkahkan kakimu ke tempat yang dilarang-Nya, dan melangkahkan kakimu untuk
melakukan kejahatan dan keresahan umat, sehingga engkau akan mendapatkan adzab dari-Nya?....

Pandanglah dadamu.....
Apakah di dalam dadamu tersimpan kelapangan dan kelembutan hati, keikhlasan dan kesabaran, rasa syukur
dan tawadhu, juga keimanan dan ketauhidan yang benar, atau apakah engkau masih menyimpan dan
membiarkan penyakit hatimu tumbuh subur, membiarkan hatimu gelap gulita, menggadaikan jiwamu untuk urusan dunia, mengotorinya dengan dosa dan
permusuhan, sehingga hidupmu merasa hampa dan jiwamu menjadi teman syaitan laknatullah?....

Mudah-mudahan catatan pengingat ini selalu akan menjadi penggugah dan penyemangat diriku agar senantiasa mengkaji diri, bermuhassabah diri dan
berusaha menjadi seorang hamba Allah yang senantiasa memperbaiki diri…

Aamiin yaa Robbal Alamin....

Renungan Malam

Banyaknya nikmat yang berkualitas, tanpa syukur hanyalah kuantitas. Janganlah melampaui batas atau berpaling dari ayat di atas kertas.
Perintah-Nya sudah jelas, Akurat, terpercaya, lugas, dan tegas. Masihkah kita berpaling dari rasa ikhlas?... Terkadang kita tersipu Oleh dunia yang telah menipu, Hingga amalan kita hilang tersapu, Mata melihat tanpa kita minta,
Hidung berhirup tanpa kita sangka, Telinga mendengar tanpa kita duga,
Mulut bicara tanpa kita rasa. Apakah masih berpaling dari nikmat-Nya?
Secercak matahari dapat dilihat, Udara pagi hari tiadalah pekat, Kondisi terbangun dalam sehat. Apakah masih berpaling dari nikmat? Jutaan nikmat telah diberi Dari Yang Mengawali dan Yang Mengakhiri, Kepada setiap insan sanubari Yang tak mungkin kita pungkiri.
Apakah tak kau syukuri? Segala pemberian itu anugerah. Banyak usaha, banyak tengadah, Pelan, dipastikan istiqamah. Harapkan indah pada Al Jannah. Al Anfal 67 sudah jelas. Ali Imran 185 tampak lugas. Apakah kita masih melampaui batas? Dari tipu dunia yang semakin panas. Diberikan suatu berkah. Tiada cukup, musnahlah sudah....

Semoga selalu qana’ah dan selalu berucap Alhamdulillah....
______________________________
Rabbana dhzalamnaa anfusana wailam taghfirlanaa watarhamnaa lanaa kunannaa minal khosiriin

Apa itu Cinta?

Apa itu cinta?

Cinta....
adalah ‘Ali ketika dia berbaring tidur menggantikan Rasulullah Saw di kasur Nabi, padahal dia tahu bahwa sekelompok orang telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah Saw, dia juga tahu bahwa dia mungkin saja tewas di kasur yang sama...

Cinta....
Adalah Bilal, ketika dia tidak lagi mengumandangkan adzan setelah Rasulullah Saw wafat, lalu ketika Bilal mengumandangkan adzan lagi atas permintaan ‘Umar saat penaklukan Baitul Maqdis. tidak pernah tangisan begitu membahana terlihat sebelumnya, saat Bilal mengucapkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullaah”...

Cinta....
Adalah Abu Bakar yang mengatakan: “saat kami berhijrah, aku heran dengan munculnya susu yang tercampur air, lalu aku berikan susu tersebut kepada Rasulullah, dan aku katakan: “Minumlah wahai Rasulullah” Abu Bakar mengatakan: “Maka Rasulullah pun minum sehingga hilanglah dahagaku”...

Cinta....
Adalah Zubair yang mendengar kabar terbunuhnya Rasulullah, lalu dia pun keluar dengan menyeret pedangnya di jalan-jalan kota Makkah, padahal usianya baru 15 tahun. Agar pedangnya menjadi pedang pertama yang terhunus dalam sejarah Islam...

Cinta....
Adalah Rabi’ah bin Ka’b saat Rasulullah Saw bertanya kepadanya “apa yang kamu butuhkan?” Rabi’ah pun menjawab: “aku meminta agar aku bisa mendampingimu di surga”...

Cinta...
Adalah Tsauban ketika Rasulullah Saw bertanya kepadanya: “apa yang membuat warna (wajahmu) berubah?” lalu Tsauban menjawab: “aku tidak sakit dan terluka, hanya saja jika aku tidak melihatmu aku menjadi sangat merindu kesepian sampai aku bertemu denganmu”...

Cinta....
Adalah ketika Abu Bakar AS-Shiddiq berkata kepada Rasulullah Saw sebelum memasuki gua (Tsur): “Demi Allah, janganlah engkau masuk sampai aku masuk terlebih dahulu, jika ada sesuatu di dalam gua ini maka akulah yang terkena bukan engkau”...

Cinta....
Adalah Abu Bakar yang menangisi Rasulullah Saw ketika tampak tanda-tanda telah dekat kewafatannya, lalu Rasulullah menenangkannya: “Janganlah kamu menangis! Jika saja aku boleh menjadikan seseorang kekasih dari golongan manusia, aku pasti menjadikan Abu Bakar kekasihku”...

#subhanallah

Terimakasih Ibu & Ayah

sungguh banyak pengorbananmu Ibu ! pengorbanan seseorang yang tidak akan pernah tergantikan adalah pengorbanan seorang ibu. Ibu adalah se...